Bintang Wahyu Priawan
Kamis, 20 Februari 2014
Kamis, 05 Desember 2013
Biodata
Yang di atas namanya bapak Lulu Wahyuanto, ini adalah bapak kandung saya.umurnya 58 tahun, tempat lahir di jember, pada tanggal 30 juli 1955, tinggal di tipar silih asih blok H 27, hobbinya ngoleksi batu ali.
kalo yang ini namanya Ibu Ade Suminah, ini Ibu kandung saya. umurnya 50 tahun, tempat lahir di padalarang, pada tanggal 27 agustus 1964, hobbinya ngerumpi sama tetangga.
Yang pakai baju hitam itu kakak saya, namanya Guntur Wahyu Dewanto, anak kesatu dari 3 bersaudara, lahir di cimahi, pada tanggal 15 mei 1987, umurnya, sekarang 26 tahun, yang sebelahnya temen kakak saya, yang kebetulan guru TIK saya, namanya pak Deri, beliau yang menyuruh saya membuat BLOG.
Kalo ini teteh saya, namanya Mega Dwi Puspita, anak ke 2 dari 3 bersaudara, lahir di cimahi tanggal 25 mei 1993, umurnya 20 tahun, hobbinya main sama si juna (boneka pingwin) si boncel (boneka minion).
Dan ini saya, namanya BINTANG WAHYU PRIAWAN, anak ke 3 dari 3 bersaudara, lahir di cimahi tanggal 15 september 1999, hobbi saya main futsal, status saya masih singgle.
Senin, 25 November 2013
ARTIKEL E-LEARNING
I.
Pembelajaran
elektronik
Sistem pembelajaran
elektronik atau e-pembelajaran (Inggris: Electronic learning
disingkat E-learning) adalah cara baru dalam proses belajar
mengajar. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner
atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas
untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru
secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu
pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah
program
studi atau program pendidikan.
II.
Daftar isi
1.
Plus Minus E-learning
Seperti Sebagaimana yang
disebutkan di atas, e-learning telah mempersingkat waktu pembelajaran dan
membuat biaya studi lebih ekonomis. E-learning mempermudah interaksi antara
peserta didik dengan bahan/materi, peserta didik dengan dosen/guru/instruktur
maupun sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan
dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan
kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya
terhadap materi pembelajaran.
Dalam e-learning, faktor
kehadiran guru atau pengajar otomatis menjadi berkurang atau bahkan tidak ada.
Hal ini disebabkan karena yang mengambil peran guru adalah komputer dan panduan-panduan elektronik yang dirancang oleh "contents
writer", designer e-learning dan pemrogram komputer.
Dengan adanya e-learning para
guru/dosen/instruktur akan lebih mudah :
- melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir
- mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya
- mengontrol kegiatan belajar peserta didik.
Kehadiran guru sebagai
makhluk yang hidup yang dapat berinteraksi secara langsung dengan para murid
telah menghilang dari ruang-ruang elektronik e-learning ini. Inilah yang
menjadi ciri khas dari kekurangan e-learning yang tidak bagus. Sebagaimana asal
kata dari e-learning yang terdiri dari e (elektronik) dan learning (belajar),
maka sistem ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.
2.
Sejarah dan Perkembangan
E-learning
E-pembelajaran atau
pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan
sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruction ) dan
komputer bernama PLATO. Sejak itu, perkembangan E-learning dari masa ke masa
adalah sebagai berikut:
(1) Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan AUDIO) DALAM FORMAT mov, mpeg-1, atau avi.
(1) Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan AUDIO) DALAM FORMAT mov, mpeg-1, atau avi.
(2) Tahun 1994 : Seiring
dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk
paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara massal.
(3) Tahun 1997 : LMS
(Learning Management System). Seiring dengan perkembangan teknologi internet,
masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi
yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak ,
dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS.
Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi
masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar.
Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline
Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.
(4) Tahun 1999 sebagai tahun
Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning
berbasis Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun
administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs
informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan
multimedia , video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai
pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.
3.e-Learning 2.0
Istilah e-Learning 2.0
digunakan untuk merujuk kepada cara pandang baru terhadap pembelajaran
elektronik yang terinspirasi oleh munculnya teknologi Web 2.0. Sistem konvensional pembelajaran
elektronik biasanya berbasis pada paket pelajaran yang disampaikan kepada siswa
dengan menggunakan teknologi Internet (biasanya melalui
LMS). Peran siswa dalam pembelajaran terdiri dari pembacaan dan mempersiapkan
tugas. Kemudian tugas dievaluasi oleh guru. Sebaliknya, e-learning 2.0 memiliki
penekanan pada pembelajaran yang bersifat sosial dan penggunaan perangkat lunak
sosial (social networking) seperti blog, wiki,
podcast dan Second Life. Fenomena ini juga telah disebut sebagai Long Tail
learning.Selain itu juga, E-learning 2.0 erat hubungannya dengan Web 2.0, social networking (Jejaring Sosial) dan Personal
Learning Environments (PLE).
Langganan:
Komentar (Atom)





